30 December 2008

Celine Dion


Buat penikmat musik semuanya, terutama penggemarnya Celine Dion (seperti saya), jangan lupa nonton konsernya si teteh di Metro Tv, 1 Januari 2009 tepat setelah pergantian tahun. By the way, ada duetnya bareng si ganteng Josh Groban juga loh... So, ini pasti ditunggu2 para Grobanites juga.. Wow, That would be such a great collaboration.... Keren pastinya!!

18 December 2008

"Shock VS Happy"

Setelah didowloadkan dari internet, saya baru melihat pengumuman itu saat ngeprint. Saya pelajari dan saya persiapkan syarat-syaratnya. Dari awal, pacar sayalah yang banyak membantu. Karena pekerjaan di kantor sedang banyak-bannyaknya, yah.. tau sendirilah finishing proyek seperti apa. Saya masih bekerja sampai jam 11 malam hampir setiap malamnya. Saya hampir kekurangan waktu istirahat. Lingkaran hitam di bawah mata selalu menghiasi wajah saya. Walhasil untuk ilok-ilok belajar, saya curi-curi waktu. Jumat malem baru saya mulai bisa nyicil belajar. Tapi belajar beneran baru sabtu malem. Padahal saya baru nyampe rumah jam 7 malem. Jadi, siapa lagi yang bantuin saya kalau bukan dia... " Makasih banyak ya sayang, ini keberhasilan kamu juga..."

Minggu, 7 Desember 2008, saya mengikuti tes CPNS Pemerintah Propinsi DI Yogyakarta. Diantar pacar saya dengan mobil ortu (karena hari itu hujan deras sementara saya sedang flu berat) saya melangkah ke Gedung I Fakultas Hukum UGM dengan langkah ringan. Nothing to loose..itu motto saya pagi itu. Mengerjakan 200 soal dengan waktu 200 menit, duduk di bawah kipas angin, sementara karena cuaca sudah dingin dan flu berat saya, ujian itu mulai terasa agak berat. Saya merasa hanya harus mengerjakan soal dengan sebaik-baiknya dan ingin cepet pulang. That’s all..

17 Desember 2008, pagi-pagi. Setelah melakukan ritual pagi sebagai seorang manusia dan muslim, saya iseng aja baca koran Kedaulatan Rakyat. Ya, saya tidak menaruh harapan khusus, kata orang Jawa: “Ilok-iloklah ndelok pengumuman…” Halaman terakhir, saya liat nama-nama sesuai urutan nomor. Tiba di nomor 33, saya merasa kaget, koq nama saya, saya langsung lari ke kamar, ambil nomor peserta ujian CPNS saya. Saya cocokkan angka demi angka. Ternyata beneran….!! Itu adalah saya… Masya Allah, saya langsung menangis dan melakukan sujud syukur. Baru setelahnya saya memberitahu Bapak dan Ibu.. Bapak berkaca-kaca sambil tersenyum mengucap selamat pada saya.. Ibu memeluk dan mencium saya dengan tangis bahagia. Subhanallah, Alhamdulillah, Allahuakbar.. Terima kasih Ya Allah, Engkau mengizinkan hamba untuk membanggakan dan membahagiakan orang tua lagi.. barulah setelahnya saya menelpon, memberitahu kakak-kakak saya dan pacar saya yang di Solo dengan menahan tangis.. Ya, selain kedua orang tua, saya bisa membanggakan kakak-kakak saya juga tunangan saya itu dengan hasil murni dari usaha saya sendiri…
Terima Kasih Ya Allah, atas anugerah-Mu..

22 October 2008

"Hidup untuk bekerja vs Bekerja untuk hidup"



Bingung?? Bisa jadi.. keduanya ini bias terjadi di tiap2 orang. Kembali lagi ke motivasi orang itu, bagaimana dia memposisikan pekerjaan dalam hidupnya. Kalau saya lebih memilih bekerja untuk hidup. Karena saya bekerja untuk mencari uang, menabung, untuk membiayai hidup saya saat ini dan nanti. Jangan sampai terjadi kita hidup untuk bekerja. Orang yang terobsesi dengan pekerjaan ataupun yang mau tidak mau dibayangi oleh pekerjaan, saya kira akan sangat tidak menyenangkan hidupnya. Naudzubilah..

Mulai 20 September 2008 kemarin saya mulai bekerja di sebuah pusat studi ekonomi di sebuah universitas swasta di Jogja yang kebetulan juga menjadi konsultan dalam proyek konversi mitan ke gas. Ya , kerjaannya lumayan menguras energi dan waktu juga, apalagi ada beberapa staf saya yang sedang off. Tapi saya sadar, semua itu pasti punya pelajaran dan hikmah yang bisa saya dapat selain duit. Hehehehe.. Jam kerja dari jam 08.00-17.00 WIB, dan fleksibel, tergantung banyak sedikitnya kerjaan. Bisa deh jadi lembur.. Fuihh..

Jujur aja, dibalik suka ada dukanya juga.. Jadi ga bisa ketemu tiap hari ma orang rumah, kucing2ku, ikan2ku.. Ga bisa bebas maen kemana aja, ga bisa smsan dan ketemu pacar sesering kemarin. Huhuhu.. Karena musti menempuh 45 menit ke kantor, akhirnya saya memilih kost. Walhasil, makin terasing dari orang2 yang saya cintai deh.. Waduh, koq sepertinya malah saya hidup untuk bekerja ya?! Ya, sutralah hay.. niat saya juga tulus, membiayai hidup sendiri, bisa bantu2 ortu dan ngumpulin duit buat masa depan. Pengorbanan ini indah bagi saya dan akan terasa ringan kalau saya membayangkan hasil yang akan saya raih nanti. Insya Allah.. Yang jelas saya memilih bekerja untuk hidup, bukannnya hidup untuk bekerja. Gimana dengan kawan-kawan?

07 October 2008

Maapin Dee

Assalamualaikum...

Maaf agak terlambat..
Dee mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1429 H, Mohon Maaf Lahir dan Batin kepada kawan2 blogger semua atas kesalahan, khilaf, prasangka yang pernah Dee lakukan baik yang disengaja ataupun tidak. Maapin yaaaa? Mulai dari angka nol ya? Hehehe... Peace yo!!

Wassalamualaikum..

24 September 2008

LASKAR PELANGI

Awal April 2008 lalu saat saya berulang tahun, seorang sahabat saya membingkiskan sebuah novel yang sangat cerdas dan mengagumkan. Saya merasa hanya dengan membaca sebuah novel setebal 534 halaman itu, saya merasa lebih bersyukur, lebih semangat, dan semakin terinspirasi untuk menjalani hidup ini. Ya, kisah hidup dari Ikal, Trapani, Mahar, A kiong, Harun, Lintang, Borek/Samson, Kucai, Sahara, dan Syahdan beserta Pak Harfan dan Bu Muslimah..


Yah, tentu kawan-kawan semua sudah sangat familiar dengan novel karya Andrea Hirata itu. Novel yang sangat komplit dan komprehensif menginspirasi kita. Mulai dari nilai-nilai persahabatan, pendidikan, patriotisme, loyalitas religiusitas, pluralitas, iptek, seni, humor.. wah kumplit deh semuanya. Begitu mudah dipahami gaya bahasa serta penuturan yang digunakan. Apalagi dilengkapi dengan glosarium istilah-istilah ilmiah yang dia gunakan. Begitu cerdas cara Andrea dalam mengeksplorasi dan mengelaborasi pikiran, inspirasi serta nuraninya. Memang benar-benar novel yang wajib dibaca bangsa kita. Alangkah indahnya bila kemudian novel tersebut bisa menginspirasi semua pembacanya untuk lebih memperkaya diri, melangkah, dan mengisi hari dengan penuh syukur, penuh kasih, serta tidak pernah berhenti untuk mempunyai cita-cita dan impian.


Sebenarnya sudah lama saya pengen bikin tulisan tentang Laskar Pelangi ini. Tetapi kenapa saya baru nulis tentang Laskar Pelangi sekarang? Karena Laskar Pelangi sedang hangat-hangatnya diperbincangkan, itu semakin memotivasi saya untuk turut beropini. Apalagi Laskar Pelangi juga telah difilmkan oleh Mira Lesmana dan Riri Riza lengkap dengan original soundtrack yang dibawakan oleh artis dan band ngetop tanah air seperti Nidji dengan Laskar Pelangi, Sherina, Garasi, Ipang dan masih banyak lagi. Dan sepertinya tanggal 25 September ini, kita sudah bisa nonton filmya di bioskop-bioskop 21 di seluruh Indonesia. Seru nih kayaknya..


Benar-benar novel yang luar biasa.. Saya hanya menemukan satu kekurangan di novel Laskar Pelangi yaitu tentang judul lagu ( mungkin karena saya concern di seni suara). Judul lagu Bagimu Negeri yang diciptakan oleh Kusbini di novel tersebut ditulis Padamu Negeri. Saya sangat yakin bahwa judul yang tepat adalah Bagimu Negeri. Karena guru menyanyi dan seni musik saya sejak TK sampai kuliah maupun di Vokal Grup dan Paduan Suara menyebut lagu tersebut dengan judul Bagimu Negeri, saya juga pernah konfirmasi tentang hal ini ke guru SMP saya. Namun sayangnya banyak yang nggak “ngeh” mengenai judul lagu nasional kita tersebut. Mungkin banyak orang mengira judulnya Padamu Negeri, karena frase yang diulang di tiap bait adalah frase Padamu Negeri. Yah, ini hanya sedikit masukan saja buat Bang Andrea Hirata. Tapi bagaimanapun juga saya tetap mengagumi novel Laskar Pelangi..


Dengan banyaknya film yang diilhami dan diangkat dari sebuah novel, saya berharap semoga akan semakin banyak lahir novel-novel yang cerdas serta inspiratif semacam ini, agar dapat memunculkan banyak film anak negeri yang berkualitas, inspiratif dan edukatif pula..

27 August 2008

Golden Words

Kemarin pas nonton infotainment, tumben banget saya terinspirasi (secara infotainment geetoo). Ada salah seorang illusionist yang berkata:

"Yesterday is a history, Future is a mystery, and today is a gift..."

Sepakat kawan??

15 August 2008

"manusia(wi)"

"pernah kumenyakkiti hatimu, pernah kau melupakan janji ini
semua karena kita ini manusia..." (GIGI 11 Januari)

..manusia yang baik
manusia yang bisa belajar,
dari kesalahan sendiri,
maupun yang orang lain perbuat..

karena kita manusia,
kita punya akal,
pikiran,
hati nurani,
mari kita belajar,
dari semua hal
dari kehidupan...

“Cantik” Versi Kapitalis, Globalisasi dan Media

cantik natural

Berkulit putih halus, berambut panjang, hitam, berkilau, langsing tinggi semampai, bermata besar, bulu mata lentik, jari lentik, bla..bla..bla.. Yah, sering sudah kita temui beberapa iklan produk kecantikan mulai dari sabun, shampoo, hand&body lotion, whitening cream, mascara hingga perlengkapan fashion mulai dari pakaian sampai aksesoris yang branded. Semua kapitalis tentu saja berusaha meraup untung sebanyak-banyaknya dengan berlomba-lomba untuk mempengaruhi para calon pembeli dalam hal ini wanita agar membeli dan memakai produknya. Iklan pemutih, modelnya bule atau yang berwajah indo. Jelas aja..putih, orang pigmen mereka aja udah beda dengan pigmen orang asli Indonesia.. Gak make sense banget ya…?!

Karena ini blog pribadi saya, saya memandang hal ini tentu dengan kacamata saya sebagai seorang wanita Indonesia. Menurut saya, media memang merupakan kendaraan yang tepat dan strategis dari kapitalisme dan globalisasi. Melalui media, para kapitalis gencar menawarkan dagangannya dengan iming-iming yang sering tidak masuk akal. Sepertinya standard “cantik” pun sudah mulai diglobalkan/diseragamkan. Dan sepertinya memang pengaruh Globalisasi udah menggila.

Dengan banyaknya media massa asing dan agen-agennya yang bercokol di negeri kita, lambat laun standard “cantik” di jaman nenek kita semakin digerus dengan pasti dan digantikan dengan standard “cantik” versi global. Disadari atau tidak, inilah yang terjadi. Jaman nenek kita dulu, cantik itu ayu alami, alisnya hitam lebat, rambut panjang tergerai/dikepang, bajunya serasi tapi santun, senyumnya manis tetapi tidak “menggoda”/”mengundang”, dan tidak berpatok pada warna kulit. Jaman dulu, orang cantik bisa dihitung. Karena kecantikan jaman dulu masih alami.

Tetapi di era yang semakin mengglobal ini, apalagi dengan standard cantik yang mulai mengglobal, terciptalah pasar kecantikan. Muncul banyak demand dari para wanita berduit dan memprioritaskan penampilan, sekaligus menjamurnya beberapa pengusaha/perusahaan yang dengan cerdas dan sigap memberikan supply kepada mereka. Uang memang bisa mengubah segalanya. Gak Cuma salah jadi benar, tapi yang biasa aja pun bisa langsung cantik klo dia punya duit dan mengakses penyedia fasilitas jasa dan produk kecantikan yang berkualitas (dan tentu mahal). Peralatan yang semakin canggih semakin mempermudah akses setiap wanita yang berduit untuk menjelma menjadi cantik. Mulai dari bedah plastik, suntik zat2 tertentu, krim/lotion mahal, perawatan muka, seluruh tubuh, sampai perawatan organ intim bisa diakses rutin, dan semakin membuat wanita pengaksesnya semakin bening, kinclong, enak dilihat dan pada akhirnya didapat kesimpulan: “cantik”. Apalagi ditunjang dengan fashion kumplit yang berkiblat dari “Barat”. Sudah mirip ikon kecantikan Barat: “Barbie”.

Sebagai anak bangsa yang punya jati diri kebangsaan, adat ketimuran kita perlu mawas diri. Apalagi kita kaum wanita. Kita tidak perlu terpancang apalagi terobsesi dengan standard cantik versi kapitalis, globalisasi ataupun versi media massa. Karena sesungguhnya setiap wanita Indonesia itu cantik dengan keunikannya masing-masing. Lagipula Tuhan Maha Adil, saya sangat percaya itu. Tiada manusia yang diciptakan dengan kesempurnaan. Sempurna outlooknya seperti Barbie. Tetapi kita perlu melihat dari sisi personalitynya, pemikirannya. Belum tentu si Barbie itu punya innerbeauty dan personality yang baik. Bisa saja si Barbie adalah wanita yang terobsesi dengan kecantikannya dan selalu menomorsatukan penampilannya. “Who knows?”

Kondisi ini membuat saya merumuskan definisi cantik menurut versi saya sendiri. Kecantikan menurut saya adalah sebuah paket lengkap dalam satu kesatuan pribadi yang utuh dari seorang wanita. Seorang wanita yang berpenampilan bersih, rapi, santun, berbadan sehat, ramah, bisa membawa diri dan menjaga diri dimanapun dia berada, mempunyai jati diri, memliki kepandaian/keahlian/bakat positif (di bidang apa saja) dan memiliki pemikiran dan sikap positif yang terintegrasi ke dalam dirinya. Meski saya yakin banyak orang yang tidak sepakat, tetapi itulah definisi “cantik” menurut hati nurani saya.. Mari kita syukuri kecantikan alami yang telah Tuhan karuniakan kepada kita..

Alhamdulillah…”



30 July 2008

"Selamat Jalan, Teman...."

Kamis, 24 Juli 2008, akhirnya dia, Sri Lestari, pergi. Sebelumnya, 5hari sudah dia terbaring di RSUP. Sepertinya baru sebulan yang lalu kami bersama ke Semarang untuk berobat ke sebuah Dokter (baca posting: "Elegi Kehidupanmu, Teman"). Yah, saat itu saya sudah mulai melihat penurunan semangat hidupnya.. Dia berkata sudah pasrah dan tidak berharap apapun pada dokter ini. Mmh.. dik Sri, dik Sri.. Kami tidak menyangka, begitu cepat kau harus berpulang...

Saat melayat kerumah dia, saya tidak bisa menahan tangis haru saat melihat suaminya lemas berkali-kali hampir pingsan, dan apalagi anak laki-lakinya yang masih berumur 3tahun digendong neneknya (ibu dari suaminya). Dia hanya bercanda-canda dan tidak tahu bahwa banyak orang ini datang untuk mangantar kepergian Ibunya. Anak sekecil itu sudah ditinggal ibu.. Dia hanya minta: " Lik, endi HP-mu, aku arep ketemu ibu.." ("Tante mana HP-mu, aku ingin bertemu ibu") Itu yang bisa dia katakan, karena selama ibunya dirumah sakit, dia hanya bisa berkomunikasi dengan ibunya lewat HP liknya (tantenya). Uih..bagaimana kami yang mendengar tidak trenyuh? Bersyukurlah kita yang masih bisa bersanding dengan orang tua kita tercinta.. Alhamdulillah, Ya Allah...

Ternyata Anemia Aplastic itu sudah menggila menjadi Leukimia.. Saya juga tidak tahu persis bagaimana Anemia Apalstic itu bisa berlanjut manjadi Leukimia (mungkin ada yang bisa menjelaskan secara medis?). Tidak hanya terjadi disfungsi pada Limpa, ternyata sumsum tulang belakangnya juga sudah terkena imbasnya. Kompleks sudah.. Karena keadaan sudah sangat akut, kronik, terjadi pendarahan di semua lubang/saluran sekresi.. Akhirnya..dia pergi pada 00.00WIB. Innalillahi wa inna ilaihi raji’un.. Semoga kau berpulang dengan damai, diampuni semua dosamu dan diterima semua amal ibadahmu. Dan moga diberikan kekuatan pada lelaki mungilmu... Amin..


Mungin ini yang terbaik bagimu.. "Selamat Jalan, Teman.."



22 July 2008

Me and My little sister




Aku panggil dia adek..Selisih umur kami 9 tahun 4 bulan. Di rumah, hanya tinggal kami berdua beserta Bapak dan Ibu. Dua kakak perempuan kami sudaah berkeluarga. Yah, jadi otomatis kita jadi deket. Sering cerita, becanda, curhat-curhatan sampe marah-marahan. Kalau dia ada masalah, sering dia cerita ke aku. Soal sekolah, pertemanannya, cowok, duit, dll.. Aku seneng, berarti dia percaya aku. Tak jarang juga dia menceritakan tentang aku ke teman2nya. Sampai2 teman2nya ngiri pengen punya kedekatan seperti kami dan bahkan ada pula yang sampe naksir sama aku. Hahahaha…lucunya…

Sering banget aku jalan2 berdua ma adek. Kita nonton, nge-mall, makan, belanja, selalu berdua. Ada pengalaman lucu, saat kami jogging berdua, adekku dipanggil temennya cowok, dan temannya bilang: “Wah, punya temen koq ga dikenalin.. ?” Dalam hati aku ketawa.. Saking polosnya, adekku bilang: “Whe.. ini tu mbakku..” Hihihi... Berarti aku awet muda donk ya masih dikira sebaya?!

Aku slalu inget, klo aku lagi terlihat sedih dan bete, sekalipun aku gak cerita ke dia sebabnya, dia slalu bilang: “ Sabar ya mba' dee..” Simpel, tapi itu cukup menyejukkan buat aku..

Klise memang, tapi aku sayang sama dia dan aku pengen yang terbaik buat dia..


(Ini koleksi foto-foto aku dan adekku.. “Coba tebak yang mana aku yang mana adekku?”)

28 June 2008

Kuta Beach, Lombok NTB

Siapa bilang banyak Pura hanya bisa ditemui di Bali.. Lombok juga punya banyak Pura.

Siapa bilang Kuta cuma dipunyai Bali.. Lombok juga punya Kuta.. Dia di Lombok Tengah..
Wuih.. indah banget ya pantainya? masih bersih lagi... gak terlalu rame kaya Kuta Bali... jadi lebih asyik buat maen2 air n berenang...
Sayang, dateng kesana pas lagi panas-panasnya.. jadi ga berani berenang deh..

26 June 2008

Menikah


Mendengar kata menikah mungkin bagi sebagian orang bikin keder, keki bahkan frustrasi. Menurut sebuah hadist riwayat Baihaqi (kalau saya ga salah), “Apabila seorang hamba telah menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya..Oleh karena itu maka hendaklah ia bertaqwa kepada Allah dalam separuh yang lain..” Wuih..bukan bermaksud mau ceramah lho..

Saat 27 April 2008 lalu kakak saya menikah, banyak sekali yang bertanya, “Kapan nyusul..? Saya cuma bisa senyum aja.. Usia saya masih jauh dari ambang batas kekhawatiran seorang perempuan. Kerjaan saya juga belum jelas.. Tabungan berdua juga belum cukup.. Masih butuh waktu buat ngumpulin rejeki dulu.. Yang pasti, saya sendiri juga ga tau kapan Tuhan menentukan saat yang tepat untuk saya menikah.. Tapi kayaknya sih mereka tanya cuman buat basa-basi aja..Hehe..

Memang udah banyak teman sebaya yang udah menikah, bahkan ada yang udah punya anak 3. Wah, secara ilmu balap, udah keduluan berapa lap tuh? Hehehe.. Kemarin juga barusan ada beberapa temen yang nikah. Yah, memang terinspirasi dari pernikahan teman-teman sayalah tulisan ini. Terus terang saya dan pacar saya masih mempersiapkan mental. Saya pribadi masih membutuhkan waktu untuk lebih matang dalam mengelola konflik yang kadang terjadi antar dua kepribadian saya dan dia yang sangat berbeda dan meningkatkan saling pengertian di antara kami. Karena selain materi, keberlangsungan rumah tangga amat sangat membutuhkan hal-hal semacam itu sebagai pondasi. Wuih sedap, dalem banget..

Saya masih ingat kata-kata GKR Hemas yang berbunyi: “Jangan berani-berani menikah kalau kita belum bisa menjadi air di saat pasangan kita menjadi api dan begitu pula sebaliknya..” Bener juga ya.. Kalau yang satu lagi marah yang satu lagi malah ikutan kepancing marah, yaaa berabe.. yang mendinginkan siapa? Mungkin bisa mandi air dingin bareng untuk mendinginkan hati…? dijamin pasti gak jadi marah.. Hahaha, kumat ngeresnya ni…Nggak gitu juga ding, tergantung masalahnya juga. Sebenarnya semua masalah bisa diselesaikan kan ya..? Tapi itu tergantung dari niat dan kemauan keduanya. Bukankah ada pepatah dimana ada niat disitu ada jalan..? Dikembaliin aja ke komitmen awal saat akad nikah aja. Bahwa perjanjian sehidup semati itu pertanggungjawabannya juga kepada Tuhan. Membuat pasangan bahagia, ataupun menyakitinya, dalam skala kecil maupun besar, kita pasti juga akan mendapat balasan baik yang langsung/tidak langsung dari Tuhan.

Manusia hanya bisa berencana, sedangkan yang menentukan adalah Sang Maha Pemberi Hidup. Mo bilang secepatnya, mo bilang tahun depan, mo bilang ga pengen nikah juga bisa. Tetapi kita lupa bahwa Tuhan sudah menuliskan takdirNya, kapan kita lahir, kapan kita menikah dan kapan kita mati..

Mempersiapkan diri, lahir-batin, slalu berdo’a, sampai saatnya nanti tiba..

We’ll see..


(Foto: Saat kakakku diundhuh mantu di tempat asal suaminya Lombok Timur NTB, 10 Mei 2008)


24 June 2008

Cinta

Cinta itu abstrak..
Ga berwujud, tapi bisa dirasakan..
Ga berwujud, tapi bisa dilihat gerak-geriknya..
Ga berwujud, tapi klo dia udah bicara...
Dahsyaaaatttt...

Cinta itu ga berbentuk..
Kata orang Cinta itu hati...
Kata orang Cinta itu jantung..
Apa benar?

Cinta memeng tak berbentuk..
Tapi dia bisa mengisi hati seseorang dengan dirinya...
Dia bisa menyertai setiap degup jantung manusia yang merasakannya...

Cintailah cinta...
Dan rasakanlah cinta..
Selagi bisa...
Selama masih bernyawa...

11 June 2008

Elegi Kehidupanmu, Teman..

Dia dulu adik kelasku semasa SD. Sudah bersuami dengan satu anak. Dia yatim piatu. Dia karyawan di sebuah kantor, tempat ibuku berorganisasi.

Aku memang bukan orang berlatar belakang ilmu kesehatan. Aku juga tidak mempunyai kapasitas untuk menjelaskan dengan rinci bagaimana solusi terbaik untuknya..Aku hanya membesarkan hatinya yang kembali “mengecil” saat lagi-lagi dia mendengar kata-kata dokter yang cukup membuatnya putus asa dan tak punya harapan..

“Manusia bisa berkata apapun.. Tapi toh Tuhan yang menentukan segalanya.. Pokoknya sebagai manusia kita berikhtiar untuk sembuh..” Itu secuil pelipur yang aku katakan ke dia saat kami bawa dia ke seorang dokter di Semarang yang telah menangani kanker paru-paru stadium 3 tanteku hingga sembuh. Aku kemudian memflashback dengan menceritakan kisah tanteku yang saat itu oleh dokter di sebuah rumh sakit swasta ternama di Jogja diperkirakan hanya bisa bertahan 3 bulan lagi. Kemudia segenap upaya pengobatan ditempuh, hingga akhirnya tanteku dibawa ke dokter ini (di Semarang). Dan “Subhanallah..” setelah bertahun-tahun berobat di Semarang, Tanteku kembali ke Jogja di rumah sakit swasta ternama itu dan melakukan pengecekan melalui X ray. Ternyata foto X ray paru-paru tanteku sudah bersih dan dinyatakan sembuh oleh dokter yang juga telah memperkirakan umurnya tinggal 3 bulan dulu. Ini bukti nyata bahwa Kehendak Tuhan tidak bisa diprediksi manusia.. Inilah Kebesaran Tuhan..

Tetapi kasus temanku ini lain. Dokter yang dulu juga menangani tanteku ini hanya berkata.. “Wah koq kaya’ gini..? Saya ga’ punya obatnya. Ya sudah, yang obat yang dari rumah sakit umum pusat ( RSUP di Jogja) itu ditebus aja terus..” Ya sangat manusiawi kalau temanku langsung berkecil hati. Karena dia adalah dokter yang berkata hal yang sama yang ke sekian kalinya..Tak ada lagi harapan menurutnya.

Ya, Limpanya sudah rusak, tak mampu lagi memproduksi darah, saluran pencernaan dan lambung juga terkena imbasnya. Anemia Aplastis.. Maaf kalau ada salah penulisan nama ilmiahnya. Kadar haemoglobin (hb) dalam darah sangat rendah, sehingga harus dilakukan transfusi darah untuk menstabilkan kadar hb darahnya, sepuluh hari-1 bulan sekali atau sampai saat ia sudah sangat lemas dan perdarahan di gusinya.. Selain itu dia harus minum obat yang hanya bisa ditebus di RSUP yang didatangkan dari luar negeri alias obat import. Untuk 4 hari minum obat saja, dia harus mengeluarkan uang Rp 700.000,-.. Padahal dia sekeluarga tergolong tidak mampu secara perekonomian. Ibuku dan teman-teman organisasinya, berupaya sebisa mungkin untuk bisa membantu temanku ini. Segala macam cara penggalangan dana ditempuh. Sementara aku, hanya bisa menemani ngobrol sambil seekali membesarkan hati dan harapannya dengan tak lupa turut mendoakan yang terbaik untuknya.

Temanku, semoga Tuhan memberikan petunjuk-Nya padamu sekeluarga, dan memberikan yang terbaik bagimu.. Aku tidak bisa membayangkan kalau itu menimpaku.. Menatap badan lemas dan wajah pucat pasimu saja sudah bisa membuatku berairmata.. “Kamu harus tetap semangat..Demi dirimu sendiri, anakmu, suamimu dan mertuamu..”

Sesungguhnya kita tidak tahu kapan kita akan sakit dan separah apa penyakit itu.. Sesungguhnya bila Tuhan hendak mengujikannya kepada kita, itu sewaktu-waktu bisa terjadi.. Maka harus kita syukuri benar.. Kita jaga benar dan berhenti memasukkan racun-racun ke dalam tubuh kita sendiri.. Pikirkanlah masa depan orang tua, keluarga, pasangan dan anak-anak kita kelak yang masih membutuhkan kita dalam keadaan yang sehat untuk merasakan kebahagiaan bersama..

Semoga aku, dan kita semua bisa bercermin dari elegimu ini.. Mohon do'anya..

02 June 2008

Bohong

Kebohongan adalah sebuah pilihan yang dilakukan saat seseorang merasa tidak nyaman/tidak enak untuk mengatakan kebenaran.. Seseorang yang melakukan kebohongan disebut pembohong.. Dan pembohong adalah orang yang pengecut, karena dia takut/tidak berani menghadapi situasi yang tidak nyaman akibat dari kebohongannya. Sekali kebohongan dilakukan, bisa saja terjadi kebohongan yang sustainable.. kebohongan yang konsisten.. Bohong besar, bohong kecil, sama aja namanya..Bohong tetap bohong!!

Bohong bisa menjadi pangkal dari sekian masalah yang baru.. Dengan terus berbohong, berarti kita telah menciptakan kesulitan2 baru bagi diri sendiri..

Pembohong bisa dikatakan juga sebagai pengkhianat.. Ya, pengkhianat kejujuran.. Bila tidak ingin dibohongi, jadilah orang yang tidak membohongi dan jadilah orang yang tidak mudah dibohongi..

17 May 2008

" Bunuh Diri "


Bunuh diri…
Hiiii… Horor banget dengernya..
Kenapa ada banyak orang yang memilih bunuh diri untuk menyelesaikan persoalan? Apalagi itu dilakukan oleh oknum polisi.. Tahun ini kalau saya ga salah udah 2 orang polisi yang bunuh diri. Satu lompat dari rumah sususn, satunya lagi nembak kepala sendiri dengan pistol di kantor. Ternyata bunuh diri ga hanya menimpa masyarakat sipil aja, militer pun ga ketinggalan. Padahal mungkin memang benar, urusan duniawinya otomatis terselesaikan seiring dengan tercabutnya nyawa. Tetapi bukankah kerunyaman justru menanti di alam lain sana? Wallahu a’lam.. Kenapa juga gak mikir seribu kali sebelum bertindak. Bagaimana nasib dan perasaan keluarga yang ditinggalkan? Bagaimana rasa sakitnya saat meregang nyawa diri sendiri dengan sengaja? Apalagi sampai bunuh diri dengan mengajak anak-anak yang punya hak untuk tetap hidup. Bagaimana pertanggungjawaban kepada Sang Yang Memberi Hidup? Sejauh manakah rasa syukur kita?

Banyak orang-orang yang tengah berjuang mempertahankan nyawanya..berobat, berikhtiar mencari kesembuhan dari musibah sakit.. Kenapa nyawa yang masih dikandung badan malah disia-siakan begitu saja?? Ironis sekali memang. Tuhan menciptakan manusia lengkap dengan akal pikiran, perasaan dan hati nurani yang tidak dimiliki makhluk-makhluk lain. Tentu Tuhan mempunyai maksud dengan itu. Untuk hidup, manusia perlu berpikir dan tetap berperasaan. Manusia yang punya ilmu dan agama, seharusnya tidak melakukan hal-hal yang menentang Tuhan seperti bunuh diri dan hal-hal yang menyia-nyiakan nyawa lainnya.
Depresi berat, kehampaan dan kekosongan jiwa yang juga disertai dengan beratnya beban hidup mungkin jadi alasan utama. Saya pernah berusaha bertenggang rasa kepada orang-orang yang bunuh diri itu. Tapi koq ngeri sendiri, dan saya tetep gak habis pikir kenapa mereka bisa melakukan itu.

Kita diberi nyawa oleh Tuhan, masih bisa dikelilingi oleh orang2 yang disayangi, masih bisa menikmati kesehatan, masih bisa bernafas, semua harus disyukuri… Alhamdullillahirabbil ‘alamin….

03 May 2008

"OMG!! Nano-Nano!!"

Rame rasanya.. Itu maksud saya.. Hidup saya berasa rame, warna-warni, berasa ga berguna.. Berasa ga penting.. Berasa hampa.. Kesepian (meski lagi di tengah keramaian).. Sepertinya ga ada orang yang bisa ngerti apa yang saya rasakan saat ini selain saya sendiri.. Saat ini saya tengah meraba-raba ke mana arah hidup saya.. Menebak-nebak, jalan mana yang terbaik untuk masa depan saya.. Meski saya bingung, saya harus memilih.. Saya juga slalu bertanya-tanya, kapan kira-kira Tuhan menunjukkan jalan yang terbaik untuk saya lalui ke depan.. Gusti Allah Ingkang Maha Kuwaos.. Paringana dalem kesabaran, keikhlasan lan kekiyatan ingkang linuwih..

Di lain sisi, saya juga memiliki kebahagiaan2 kecil.. Saat saya ngasih makan n maen2 dgn kucing2 saya yang lucu2, saya bahagia.. saat saya nyanyi, saya bahagia.. Melihat orang-orang yang saya sayangi tertawa, tersenyum, saya bahagia.. Saya bisa membuat orang lain bahagia.. Tetapi anehnya, saya kadang mengalami kesulitan untuk membahagiakan diri saya sendiri.. Piye jal?? Bukankah kebahagiaan diri sendiri adalah tanggung jawab diri sendiri pula?

Saya lagi bingung mikirin diri sendiri yang tak kunjung jelas statusnya.. Ga selamanya koq saya kaya gini.. Ini saat-saat rapuh saya aja.. Dan ini hanya media pencurahan, daripada saya mencurahkan di sembarang tempat.. (Hehehe, tapi bukan sampah..)

20 February 2008

" Siapapun Presidennya.."



Sudah lama saya selalu menyatakan kalimat bahwa “ siapapun yang jadi presiden saat ini pasti akan mengalami kemumetan yang luar biasa kurang lebih seperti yang dialami pak SBY saat ini..”

Banyak saya dengar suara-suara yang menghujat SBY, bla3x, lebih baik jaman orde baru lah.., pemerintahan SBY tidak menunjukkan hasil kerja yang memuaskan lah, dsb.. Saya tidak sedikitpun bermaksud membela Pak SBY, tetapi saya berusaha menelaah kinerja kabinetnya secara berimbang dan fair. Kita jangan hanya melihat kekurangan2nya saja. Tetapi kita juga harus menghargai apa2 saja kemajuan dan nilai plus yang sudah dilakukan dan diperoleh oleh SBY cs. Memimpin Negara, mengakomodasi dan mengagregasi pendapat serta kepentingan dua ratus juta lebih rakyat tentu tidak mudah. Apalagi dia menjabat saat Negara ini sudah dalam keadaan yang cukup memprihatinkan. Dia mewarisi permasalahan dari rezim presiden yang lalu2, Alm. Soeharto, BJ Habibie, Gus Dur dan Megawati. Contoh konkritnya, masalah utang luar negeri yang gile bener angkanya, diwariskan oleh mendiang Soeharto, yang sampai sekarang masih belum disadari oleh sebagian rakyat Indonesia. Kenaikan BBM yang bombastis pada awal pemerintahan Sby adalah warisan yang harus dia tanggung atas kesepakatan yang dibuat pemerintahan Megawati di akhir masa jabatannya dalam menghadapi kenaikan harga minyak dunia yang gila2an. Ibarat pepatah orang Jawa: “Ora melu mangan nongko nanging melu gupak pulute” (tidak ikut makan nangk tapi ikut kena getahnya). Saya tahu benar hal ini karena saya melakukan riset resolusi konflik distribusi Subsidi/Bantuan Langsung Tunai Program Kompensasi Pengurangan Subsidi BBM (skripsi saya). Pemerintahan SBY tidak punya pilihan lain untuk mengurangi subsidi BBM (menaikkan harga BBM bahasa populernya), tetapi dia memiliki program kompensasi melalui BLT/SLT tsb. Meski masih ada banyak kekurangan juga pada teknis implementasinya, Karena sepertinya program kompensasi tsb belum cukup matang untuk bisa dijalankan. "Niate apik nanging kesusu, kurang mateng rembuge.."

Dan entah siapapun yang akan maju mencalonkan diri menjadi RI I 2009 nanti, saya yakin orang tsb juga akan menghadapi masalah2 dan pekerjaan2 yang sama beratnya dengan yang dialami Pak SBY saat ini. Amien Rais, Wiranto, Megawati, SBY (lagi), Gus Dur, bahkan jika Sinuhun HB X maju pun, nantinya akan menghadapi persoalan2 bangsa yang tengah dihadapi SBY cs saat ini. Maka, mulailah untuk para calon untuk memetakan permasalahan bangsa dan menelaah lebih lanjut mengenai strategi penyelenggaraan Negara ke depan, seandaianya salah satu dari anda terpilih, agar tidak terjebak pada kesalahan2 masa lalu, dan dapat menuntun bangsa Negara ini ke kondisi yang lebih sejahtera lahir batin kedepannya.

Dari pribadi saya sebagai rakyat Ngayogyakarta Hadingingrat, mending Sinuhun ndak usah njago aja, meskipun punya kans yang cukup besar secara politis. Nanti ndhak malah klera-kleru, wibawa jatuh, terjadi delegitimasi rakyat jogja dan Jogja pasti akan kehilangan figur seorang Raja yang mengayomi.. Mending UU keistimewaan DIY segera ditetapkan dengan menetapkan bahwa Gubernur DIY adalah Sultan HB dan Wakil Gubernur adalah Sri Paduka Pakualam begitu dan seterusnya, tanpa melalui Pilkada. Karena itulah ciri utama keistimewaan DIY.. “jangan diganggu gugat..” Toh tidak dengan Pilkada pun, Jogja sudah aman, tenteram dan damai. Dan dana yang akan dianggarkan untuk Pilkada DIY bila akhirnya batal, malah bisa mengurangi defisit APBN dan mengurangi utang luar negeri. “Tull gak kawan-kawan?”

Kita lihat tahun depan, siapa yang akan terpilih untuk memimpin negara kita tercinta ini.. Jangan hanya dikritisi, tetapi juga disupport dan dihargai... Pokoke Presiden nanti harus memegang filosofi "Ojo rumongso biso, nanging bisoo rumongso..." (Jangan merasa bisa tetapi bisalah merasa)..

24 January 2008

"Kesehatan ITu Mahal Harganya"


Saya membuat tulisan ini setelah mendengar cerita Ibu saya yang bersama teman-temannya baru saja mengadakan bakti sosial mengunjungi dan memberi bantuan bagi para penderita penyakit-penyakit berat yang tidak mampu, langsung ke rumah mereka masing-masing (on the spot). Dari bayi hingga orang dewasa, hidup mereka bisa diibaratkan sudah jatuh tertimpa tangga. Sudah kehidupan mereka serba kekurangan dan pas-pasan, mereka masih diberi cobaan dengan menderita penyakit yang tergolong berat. Kanker payudara, kanker hati, kanker usus, kanker darah (leukimia) , bahkan hydrochepalus (bayi). Dan karena kunjungan langsung bertempat di rumah penderita, bisa dilihat secara langsung betapa memprihatinkannya kondisi mereka lahir batin. Rumah masih berlantai tanah, dinding bambu (gedhek), rumah tak berdaun pintu, jamban yang kurang memenuhi standard kesehatan, dll, dan keadaan rumah yang kurang kondusif untuk hidup bersih dan sehat.

Betapapun sungguh langsung saya berkaca setelah mendengar cerita ibu saya. Apakah saya pribadi selama ini telah benar-benar mensyukuri apa yang Tuhan karuniakan kepada saya, ataukah saya masih kufur akan nikmat-Nya? Mulai saat itu saya berusaha untuk menjaga kesehatan sebaik-baiknya. Minum air putih yang cukup untuk ginjal dan kulit saya, makan sayur dan buah untuk pencernaan saya, cuci tangan sebelum makan, rajin minum susu, istirahat cukup klo capek, dll. Apalagi kondisi perekonomian keluarga yang cukup mendukung untuk memenuhi asupan makanan dan minuman yang bergizi. Rumah yang juga sudah memenuhi standard kesehatan. Keluarga yang lengkap beserta kasih sayang didalamnya, serta limpahan kasih dari si Maz.. Mmm, so sweet..

Bila saya sedikit melihat ke luar sana, masih banyak orang-orang yang begitu menyia-nyiakan kesehatan yang Tuhan berikan. Bukankah untuk bersyukur, selain mengucap syukur padaNya, kita juga harus menjaganya? Mereka yang sehat dan dilimpahi harta yang mencukupi, malah menggunakan hartanya untuk merusak kesehatan mereka. Minuman beralkohol dari yang merk ecek-ecek sampe yang harganya ratusan ribu per gelasnya.. Rokok dari yang harganya ga seberapa sampe yang harganya bisa untuk beli minyak goreng satu liter. Ajep-ajep di malam hari di kafe-kefe ataupun diskotik, begadangan sambil beralkohol ria dan mengirup asap rokok baik pasif maupun aktif.. Padahal uangnya bisa digunakan untuk biaya pemeliharaan kesehatan. Untuk nge-gym, les yoga, macam-macam terapi yang oke buat kesehatan, atau yang positif untuk tubuh lainnya.

Ada yang miskin yang berusaha sekuat tenaga untuk bergelut secara lahir batin untuk menyembuhkaan penyakitnya, dan di lain sisi ada yang kaya yang kurang bijak dalam menjaga kesehatannya padahal dia bisa.. Puih.. agak miris juga ya, bila kedua hal yang sangat kontradiktif ini kita sandingkan dalam satu waktu.. Sebuah ironi memang..

Tapi, sekali lagi, dalam hidup kita harus selalu memilih. Dan hidup sehat itu adalah sebuah pilihan. Apakah kita mau tergolong orang yang bersyukur dan memperhatikan masa depan kita dan anak cucu kita kelak, ataukah kita tergolong orang yang kufur nikmat dan tidak memikirkan masa depan diri kita sendiri dan orang-orang yang kita cintai kelak. Bukankah menjaga kesehatan merupakan investasi berharga untuk masa depan??

Ahh sudahlah.. sebenarnya ini cuman renungan pribadi saya.. Tetapi, saya juga akan sangat berbahagia bila kawan-kawan ada yang mengamini renungan saya ini. Yang jelas, adalah hak masing-masing orang untuk membuat suatu pilihan untuk hidupnya sendiri. Dan tentu didalam pilihan yang telah dibuat setiap kita itu, sudah diyakini benar apa saja konsekuensinya..

Yuk mari kita jaga kesehatan, karena kesehatan itu mahal harganya. Bukankah mencegah itu lebih baik daripada mengobati??

 
blog design by suckmylolly.com

Template Modified and Brought to you by : AllBlogTools.com blogger templates