27 August 2008

Golden Words

Kemarin pas nonton infotainment, tumben banget saya terinspirasi (secara infotainment geetoo). Ada salah seorang illusionist yang berkata:

"Yesterday is a history, Future is a mystery, and today is a gift..."

Sepakat kawan??

15 August 2008

"manusia(wi)"

"pernah kumenyakkiti hatimu, pernah kau melupakan janji ini
semua karena kita ini manusia..." (GIGI 11 Januari)

..manusia yang baik
manusia yang bisa belajar,
dari kesalahan sendiri,
maupun yang orang lain perbuat..

karena kita manusia,
kita punya akal,
pikiran,
hati nurani,
mari kita belajar,
dari semua hal
dari kehidupan...

“Cantik” Versi Kapitalis, Globalisasi dan Media

cantik natural

Berkulit putih halus, berambut panjang, hitam, berkilau, langsing tinggi semampai, bermata besar, bulu mata lentik, jari lentik, bla..bla..bla.. Yah, sering sudah kita temui beberapa iklan produk kecantikan mulai dari sabun, shampoo, hand&body lotion, whitening cream, mascara hingga perlengkapan fashion mulai dari pakaian sampai aksesoris yang branded. Semua kapitalis tentu saja berusaha meraup untung sebanyak-banyaknya dengan berlomba-lomba untuk mempengaruhi para calon pembeli dalam hal ini wanita agar membeli dan memakai produknya. Iklan pemutih, modelnya bule atau yang berwajah indo. Jelas aja..putih, orang pigmen mereka aja udah beda dengan pigmen orang asli Indonesia.. Gak make sense banget ya…?!

Karena ini blog pribadi saya, saya memandang hal ini tentu dengan kacamata saya sebagai seorang wanita Indonesia. Menurut saya, media memang merupakan kendaraan yang tepat dan strategis dari kapitalisme dan globalisasi. Melalui media, para kapitalis gencar menawarkan dagangannya dengan iming-iming yang sering tidak masuk akal. Sepertinya standard “cantik” pun sudah mulai diglobalkan/diseragamkan. Dan sepertinya memang pengaruh Globalisasi udah menggila.

Dengan banyaknya media massa asing dan agen-agennya yang bercokol di negeri kita, lambat laun standard “cantik” di jaman nenek kita semakin digerus dengan pasti dan digantikan dengan standard “cantik” versi global. Disadari atau tidak, inilah yang terjadi. Jaman nenek kita dulu, cantik itu ayu alami, alisnya hitam lebat, rambut panjang tergerai/dikepang, bajunya serasi tapi santun, senyumnya manis tetapi tidak “menggoda”/”mengundang”, dan tidak berpatok pada warna kulit. Jaman dulu, orang cantik bisa dihitung. Karena kecantikan jaman dulu masih alami.

Tetapi di era yang semakin mengglobal ini, apalagi dengan standard cantik yang mulai mengglobal, terciptalah pasar kecantikan. Muncul banyak demand dari para wanita berduit dan memprioritaskan penampilan, sekaligus menjamurnya beberapa pengusaha/perusahaan yang dengan cerdas dan sigap memberikan supply kepada mereka. Uang memang bisa mengubah segalanya. Gak Cuma salah jadi benar, tapi yang biasa aja pun bisa langsung cantik klo dia punya duit dan mengakses penyedia fasilitas jasa dan produk kecantikan yang berkualitas (dan tentu mahal). Peralatan yang semakin canggih semakin mempermudah akses setiap wanita yang berduit untuk menjelma menjadi cantik. Mulai dari bedah plastik, suntik zat2 tertentu, krim/lotion mahal, perawatan muka, seluruh tubuh, sampai perawatan organ intim bisa diakses rutin, dan semakin membuat wanita pengaksesnya semakin bening, kinclong, enak dilihat dan pada akhirnya didapat kesimpulan: “cantik”. Apalagi ditunjang dengan fashion kumplit yang berkiblat dari “Barat”. Sudah mirip ikon kecantikan Barat: “Barbie”.

Sebagai anak bangsa yang punya jati diri kebangsaan, adat ketimuran kita perlu mawas diri. Apalagi kita kaum wanita. Kita tidak perlu terpancang apalagi terobsesi dengan standard cantik versi kapitalis, globalisasi ataupun versi media massa. Karena sesungguhnya setiap wanita Indonesia itu cantik dengan keunikannya masing-masing. Lagipula Tuhan Maha Adil, saya sangat percaya itu. Tiada manusia yang diciptakan dengan kesempurnaan. Sempurna outlooknya seperti Barbie. Tetapi kita perlu melihat dari sisi personalitynya, pemikirannya. Belum tentu si Barbie itu punya innerbeauty dan personality yang baik. Bisa saja si Barbie adalah wanita yang terobsesi dengan kecantikannya dan selalu menomorsatukan penampilannya. “Who knows?”

Kondisi ini membuat saya merumuskan definisi cantik menurut versi saya sendiri. Kecantikan menurut saya adalah sebuah paket lengkap dalam satu kesatuan pribadi yang utuh dari seorang wanita. Seorang wanita yang berpenampilan bersih, rapi, santun, berbadan sehat, ramah, bisa membawa diri dan menjaga diri dimanapun dia berada, mempunyai jati diri, memliki kepandaian/keahlian/bakat positif (di bidang apa saja) dan memiliki pemikiran dan sikap positif yang terintegrasi ke dalam dirinya. Meski saya yakin banyak orang yang tidak sepakat, tetapi itulah definisi “cantik” menurut hati nurani saya.. Mari kita syukuri kecantikan alami yang telah Tuhan karuniakan kepada kita..

Alhamdulillah…”



 
blog design by suckmylolly.com

Template Modified and Brought to you by : AllBlogTools.com blogger templates