Kamis, 24 Juli 2008, akhirnya dia, Sri Lestari, pergi. Sebelumnya, 5hari sudah dia terbaring di RSUP. Sepertinya baru sebulan yang lalu kami bersama ke Semarang untuk berobat ke sebuah Dokter (baca posting: "Elegi Kehidupanmu, Teman"). Yah, saat itu saya sudah mulai melihat penurunan semangat hidupnya.. Dia berkata sudah pasrah dan tidak berharap apapun pada dokter ini. Mmh.. dik Sri, dik Sri.. Kami tidak menyangka, begitu cepat kau harus berpulang...
Saat melayat kerumah dia, saya tidak bisa menahan tangis haru saat melihat suaminya lemas berkali-kali hampir pingsan, dan apalagi anak laki-lakinya yang masih berumur 3tahun digendong neneknya (ibu dari suaminya). Dia hanya bercanda-canda dan tidak tahu bahwa banyak orang ini datang untuk mangantar kepergian Ibunya. Anak sekecil itu sudah ditinggal ibu.. Dia hanya minta: " Lik, endi HP-mu, aku arep ketemu ibu.." ("Tante mana HP-mu, aku ingin bertemu ibu") Itu yang bisa dia katakan, karena selama ibunya dirumah sakit, dia hanya bisa berkomunikasi dengan ibunya lewat HP liknya (tantenya). Uih..bagaimana kami yang mendengar tidak trenyuh? Bersyukurlah kita yang masih bisa bersanding dengan orang tua kita tercinta.. Alhamdulillah, Ya Allah...
Ternyata Anemia Aplastic itu sudah menggila menjadi Leukimia.. Saya juga tidak tahu persis bagaimana Anemia Apalstic itu bisa berlanjut manjadi Leukimia (mungkin ada yang bisa menjelaskan secara medis?). Tidak hanya terjadi disfungsi pada Limpa, ternyata sumsum tulang belakangnya juga sudah terkena imbasnya. Kompleks sudah.. Karena keadaan sudah sangat akut, kronik, terjadi pendarahan di semua lubang/saluran sekresi.. Akhirnya..dia pergi pada 00.00WIB. Innalillahi wa inna ilaihi raji’un.. Semoga kau berpulang dengan damai, diampuni semua dosamu dan diterima semua amal ibadahmu. Dan moga diberikan kekuatan pada lelaki mungilmu... Amin..
Mungin ini yang terbaik bagimu.. "Selamat Jalan, Teman.."