24 September 2008

LASKAR PELANGI

Awal April 2008 lalu saat saya berulang tahun, seorang sahabat saya membingkiskan sebuah novel yang sangat cerdas dan mengagumkan. Saya merasa hanya dengan membaca sebuah novel setebal 534 halaman itu, saya merasa lebih bersyukur, lebih semangat, dan semakin terinspirasi untuk menjalani hidup ini. Ya, kisah hidup dari Ikal, Trapani, Mahar, A kiong, Harun, Lintang, Borek/Samson, Kucai, Sahara, dan Syahdan beserta Pak Harfan dan Bu Muslimah..


Yah, tentu kawan-kawan semua sudah sangat familiar dengan novel karya Andrea Hirata itu. Novel yang sangat komplit dan komprehensif menginspirasi kita. Mulai dari nilai-nilai persahabatan, pendidikan, patriotisme, loyalitas religiusitas, pluralitas, iptek, seni, humor.. wah kumplit deh semuanya. Begitu mudah dipahami gaya bahasa serta penuturan yang digunakan. Apalagi dilengkapi dengan glosarium istilah-istilah ilmiah yang dia gunakan. Begitu cerdas cara Andrea dalam mengeksplorasi dan mengelaborasi pikiran, inspirasi serta nuraninya. Memang benar-benar novel yang wajib dibaca bangsa kita. Alangkah indahnya bila kemudian novel tersebut bisa menginspirasi semua pembacanya untuk lebih memperkaya diri, melangkah, dan mengisi hari dengan penuh syukur, penuh kasih, serta tidak pernah berhenti untuk mempunyai cita-cita dan impian.


Sebenarnya sudah lama saya pengen bikin tulisan tentang Laskar Pelangi ini. Tetapi kenapa saya baru nulis tentang Laskar Pelangi sekarang? Karena Laskar Pelangi sedang hangat-hangatnya diperbincangkan, itu semakin memotivasi saya untuk turut beropini. Apalagi Laskar Pelangi juga telah difilmkan oleh Mira Lesmana dan Riri Riza lengkap dengan original soundtrack yang dibawakan oleh artis dan band ngetop tanah air seperti Nidji dengan Laskar Pelangi, Sherina, Garasi, Ipang dan masih banyak lagi. Dan sepertinya tanggal 25 September ini, kita sudah bisa nonton filmya di bioskop-bioskop 21 di seluruh Indonesia. Seru nih kayaknya..


Benar-benar novel yang luar biasa.. Saya hanya menemukan satu kekurangan di novel Laskar Pelangi yaitu tentang judul lagu ( mungkin karena saya concern di seni suara). Judul lagu Bagimu Negeri yang diciptakan oleh Kusbini di novel tersebut ditulis Padamu Negeri. Saya sangat yakin bahwa judul yang tepat adalah Bagimu Negeri. Karena guru menyanyi dan seni musik saya sejak TK sampai kuliah maupun di Vokal Grup dan Paduan Suara menyebut lagu tersebut dengan judul Bagimu Negeri, saya juga pernah konfirmasi tentang hal ini ke guru SMP saya. Namun sayangnya banyak yang nggak “ngeh” mengenai judul lagu nasional kita tersebut. Mungkin banyak orang mengira judulnya Padamu Negeri, karena frase yang diulang di tiap bait adalah frase Padamu Negeri. Yah, ini hanya sedikit masukan saja buat Bang Andrea Hirata. Tapi bagaimanapun juga saya tetap mengagumi novel Laskar Pelangi..


Dengan banyaknya film yang diilhami dan diangkat dari sebuah novel, saya berharap semoga akan semakin banyak lahir novel-novel yang cerdas serta inspiratif semacam ini, agar dapat memunculkan banyak film anak negeri yang berkualitas, inspiratif dan edukatif pula..

 
blog design by suckmylolly.com

Template Modified and Brought to you by : AllBlogTools.com blogger templates