24 January 2008

"Kesehatan ITu Mahal Harganya"


Saya membuat tulisan ini setelah mendengar cerita Ibu saya yang bersama teman-temannya baru saja mengadakan bakti sosial mengunjungi dan memberi bantuan bagi para penderita penyakit-penyakit berat yang tidak mampu, langsung ke rumah mereka masing-masing (on the spot). Dari bayi hingga orang dewasa, hidup mereka bisa diibaratkan sudah jatuh tertimpa tangga. Sudah kehidupan mereka serba kekurangan dan pas-pasan, mereka masih diberi cobaan dengan menderita penyakit yang tergolong berat. Kanker payudara, kanker hati, kanker usus, kanker darah (leukimia) , bahkan hydrochepalus (bayi). Dan karena kunjungan langsung bertempat di rumah penderita, bisa dilihat secara langsung betapa memprihatinkannya kondisi mereka lahir batin. Rumah masih berlantai tanah, dinding bambu (gedhek), rumah tak berdaun pintu, jamban yang kurang memenuhi standard kesehatan, dll, dan keadaan rumah yang kurang kondusif untuk hidup bersih dan sehat.

Betapapun sungguh langsung saya berkaca setelah mendengar cerita ibu saya. Apakah saya pribadi selama ini telah benar-benar mensyukuri apa yang Tuhan karuniakan kepada saya, ataukah saya masih kufur akan nikmat-Nya? Mulai saat itu saya berusaha untuk menjaga kesehatan sebaik-baiknya. Minum air putih yang cukup untuk ginjal dan kulit saya, makan sayur dan buah untuk pencernaan saya, cuci tangan sebelum makan, rajin minum susu, istirahat cukup klo capek, dll. Apalagi kondisi perekonomian keluarga yang cukup mendukung untuk memenuhi asupan makanan dan minuman yang bergizi. Rumah yang juga sudah memenuhi standard kesehatan. Keluarga yang lengkap beserta kasih sayang didalamnya, serta limpahan kasih dari si Maz.. Mmm, so sweet..

Bila saya sedikit melihat ke luar sana, masih banyak orang-orang yang begitu menyia-nyiakan kesehatan yang Tuhan berikan. Bukankah untuk bersyukur, selain mengucap syukur padaNya, kita juga harus menjaganya? Mereka yang sehat dan dilimpahi harta yang mencukupi, malah menggunakan hartanya untuk merusak kesehatan mereka. Minuman beralkohol dari yang merk ecek-ecek sampe yang harganya ratusan ribu per gelasnya.. Rokok dari yang harganya ga seberapa sampe yang harganya bisa untuk beli minyak goreng satu liter. Ajep-ajep di malam hari di kafe-kefe ataupun diskotik, begadangan sambil beralkohol ria dan mengirup asap rokok baik pasif maupun aktif.. Padahal uangnya bisa digunakan untuk biaya pemeliharaan kesehatan. Untuk nge-gym, les yoga, macam-macam terapi yang oke buat kesehatan, atau yang positif untuk tubuh lainnya.

Ada yang miskin yang berusaha sekuat tenaga untuk bergelut secara lahir batin untuk menyembuhkaan penyakitnya, dan di lain sisi ada yang kaya yang kurang bijak dalam menjaga kesehatannya padahal dia bisa.. Puih.. agak miris juga ya, bila kedua hal yang sangat kontradiktif ini kita sandingkan dalam satu waktu.. Sebuah ironi memang..

Tapi, sekali lagi, dalam hidup kita harus selalu memilih. Dan hidup sehat itu adalah sebuah pilihan. Apakah kita mau tergolong orang yang bersyukur dan memperhatikan masa depan kita dan anak cucu kita kelak, ataukah kita tergolong orang yang kufur nikmat dan tidak memikirkan masa depan diri kita sendiri dan orang-orang yang kita cintai kelak. Bukankah menjaga kesehatan merupakan investasi berharga untuk masa depan??

Ahh sudahlah.. sebenarnya ini cuman renungan pribadi saya.. Tetapi, saya juga akan sangat berbahagia bila kawan-kawan ada yang mengamini renungan saya ini. Yang jelas, adalah hak masing-masing orang untuk membuat suatu pilihan untuk hidupnya sendiri. Dan tentu didalam pilihan yang telah dibuat setiap kita itu, sudah diyakini benar apa saja konsekuensinya..

Yuk mari kita jaga kesehatan, karena kesehatan itu mahal harganya. Bukankah mencegah itu lebih baik daripada mengobati??

 
blog design by suckmylolly.com

Template Modified and Brought to you by : AllBlogTools.com blogger templates